Tips Merawat Cabai Rawit dan Peremajaannya Agar Panennya Berulang kali
Cara Merawat Cabai Rawit -- Cabai rawit merupakan komoditas hortikultura yang relatif lama usia hidupnya. Apalagi mendapat perawatan yang baik, cabai rawit tumbuh dan berbuah sampai 2 tahun lebih. Bahkan, cabai rawit yang sudah tidak produktif lagi pun akan kembali subur dan berbuah lebat jika pintar meremajakannya.
Mudahnya tumbuh cabe rawit
Cabe rawit gampang sekali tumbuh. Terkadang, kita melihat biji cabai rawit yang jatuh di sudut rumah, tumbuh dan berbuah menggunakan sendirinya tanpa terdapat yang peduli.
Beruntung kalau si empunya tempat tinggal mau menyiram & memupuknya. Kalau tidak, cabai rawit itu hanya bertahan selama syarat lingkungan bersahabat dengannya.
Jika kita rajin ?Lirik sana-sini? Saat berjalan, hampir setiap tempat tinggal tumbuh tanaman cabai rawit. Ada yang menanam dalam pot & tidak sedikit yg menanam pada huma depan atau belakang rumah.
Memang mungkin sekadar menyalurkan hobi menanam ataupun olah raga berkebun sembari menyiram dan memupuknya. Namun, bila perawatannya rupawan, hasil cabai rawit mampu melimpah.
Buah cabe rawit yang dipetik bisa buat konsumsi sendiri, berbagi dengan tetangga, & bahkan bernilai irit bila dijualnya.
Cabai rawit ; perawatan gampang, pasar pun siap menampungnya
Oh, iya..Nir hanya mudah tumbuh, tetapi perawatannya pun nir terlalu ribet seperti varian cabe lainnya. Saking mudahnya dalam merawat, maka bukan hal yg aneh jika poly petani memilih menanam cabai rawit sebagai sebuah bisnis tani baik ditanam pada kebun, sawah, juga huma tegalan lainnya.
Tidak akan menyesal jika merawat cabai rawit menggunakan baik dan sahih. Sebab, ketika produksi buahnya yg melimpah karena perawatan yg optimal, pasar pun siap menampungnya. Bahkan, harganya pun nisbi stabil dan terbilang mahal.
Cabai rawit banyak manfaatnya
Cabai rawit memang pedas, namun anehnya banyak orang menyukainya, mengapa?. Selain berguna buat kesehatan karena kandungan vitamin A yang tinggi, cabai rawit adalah bumbu kuliner, sambal, & lalapan yang kayaknya tak boleh ketinggalan. Tanpa cabai rawit, apapun lalapan jadi hambar cita rasanya.
Okay, seperti ulasan di atas, kalau ingin hasilbudidaya cabai rawit berbuah lebat, maka rahasianya ada pada perawatannya.
Oleh karena itu, postingan ini sengaja aku hadirkan secara khusus tentang cara merawat cabe rawit agar produksinya tinggi alias berbuah lebat.
Bahkan, pada akhir postingan ini pula penulis masukkan menggunakan peremajaan cabai rawit yg telah tua supaya kembali subur & produktif. Jadi, bila umumnya dicabut cabe rawit yg telah tua & tidak berbuah lagi, dengan tau cara meremajakan cabai rawit, maka tidak perlu lagi sebentar-sebentar tanam yg baru.
MERAWAT CABAI RAWIT
Kegiatan tanam-menanam cabai rawit udah usai. Tetapi, tugas petani masih poly kalau mau hasil panen melimpah. Kegiatan yang masih menunggu dan belum sanggup melepas tangan sehabis cabai rawit tumbuh merupakan perawatannya.
Memelihara atau merawat cabai rawit tidak hanya menyiramnya supaya nir kering. Tetapi, perawatan wajib menyeluruh seperti penyiangan, pemupukan, perempelan, pemasangan ajir, & bahkan termasuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang tak jarang diklaim menggunakan hama dan penyakit tumbuhan.
1. Jaga kelembaban media tumbuh cabai rawit dengan cara menyiramnya atau sesuaikan menggunakan cuaca
Cabai rawit merupakan galat satu makhluk hidup yg nir terlepas menggunakan kebutuhan air. Oleh karena itu, keliru satu yg terpenting dalam merawat cabai rawit adalah memastikan media tumbuh/lahan tanam permanen lembab atau kebutuhan air cukup.
Untuk menjaga kelembaban, tentu saja cabai rawit perlu dilakukan penyiraman yg teratur. Tidak mesti dua kali sehari, yang terpenting merupakan menyesuaikan dengan cuaca.
Kalau cuaca sangat panas atau trend kering, cabe rawit mesti disiram hingga 1-2 kali. Sebaliknya, kalau hujan turun dalam jumlah yang cukup, ini berarti petani boleh beristirahat sebentar lantaran tidak perlu penyiraman.
Kelebihan air atau tergenang jua tidak indah atau bahkan mengganggu pertumbuhan cabai rawit. Makanya, pembuatan saluran drainase telah wajib disiapkan jauh-jauh hari sebelum menanam cabai rawit.
Dua. Bersihkan lahan cabe rawit menurut gulma atau tanaman pengganggu dengan cara penyiangan
Tanaman cabai rawit akan tumbuh subur dan berbuah lebat bila lahannya higienis berdasarkan tanaman pengganggu misalnya gulma. Oleh sebab itu, merawat cabe rawit dengan cara penyiangan nir boleh terlewatkan.
Gulma atau rerumputan yang tumbuh pada lahan cabai akan sebagai kompetitor cabai rawit. Persaingan nutrisi antara cabe & gulma menyebabkan pertumbuhan cabe rawit kerdil dan produktivitasnya tidak maksimal alias rendah.
Oleh karenanya, penyiangan gulma atau tumbuhan pengganggu dengan cara mencabut atau mencangkul sudah wajib dilakukan sejak 15 hari setelah tanam. Dan penyiangan permanen dilanjutkan secara terencana walaupun cabai rawit sudah berbuah.
Makanya, bagi petani yang mempunyai modal, mereka menggunakan mulsa dalam budidaya cabai rawit. Tujuannya, mencegah tumbuhnya gulma & sekaligus mampu menjaga kelembaban media tumbuh.
3. Pupuklah cabai rawit dengan nutrisi yang tepat supaya tumbuh fertile & berbuah lebat.
Cabai rawit yg menerima asupan unsur hara makro & mikro yang relatif, tentu saja tumbuh subur & output panen tinggi serta memuaskan petani.
Nah, buat mencukupi nutrisi tersebut, perlu merawat cabe rawit dengan cara memupuknya secara sempurna, sempurna jenisnya, sempurna saat, tepat dosisnya, dan sempurna cara aplikasinya.
Pemupukan cabe bisa diberikan pupuk kimia dan mampu jua hanya pupuk organik misalnya pupuk sangkar. Sebab, ke 2 jenis pupuk tersebut mengandung unsur hara makro & mikro meskipun jumlahnya yang tidak sama.
Tetapi, bila tujuan penanaman bukan untuk membentuk cabe rawit organik, kombinasi pupuk kimia dan organik buat cabai rawit lebih indah.
Kenapa? Lantaran pupuk kimia menyediakan hara makro cepat tersedia. Sedangkan, pupuk organik (pupuk sangkar misalnya) memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur hara makro & mikro yang lengkap.
Pemupukan bisa dengan cara membenamkan di sekeliling tanaman dan boleh juga dengan cara pengocoran/penyiraman. Perawatan dengan pemupukan dilakukan sebulan sekali. Pupuk untuk cabe rawit, baik Jenis dan dosis pemupukan cabai rawit, dapat dibaca pada artikelBudidaya Cabai Rawit? Cukupi Nutrisinya Agar Panen Melimpah
Selain pemupukan menggunakan pupuk akar yg dibenamkan atau dikocor, cabe rawit perlu juga dipupuk menggunakan pupuk daun.
Pemupukan dengan pupuk daun seperti Gandasil atau merek pupuk daun lainnya, sanggup dilakukan 1-2 kali per bulan. Ini bertujuan supaya penyerapan unsur hara terutama hara mikro lebih optimal.
4. Pasang ajir buat menopang cabai rawit agar nir gampang jatuh karena angin atau hujan.
Pemasangan ajir cabe rawit adalah keliru satu jalan merawat atau memelihara cabe rawit. Sebab, menggunakan adanya ajir akan menopang cabai rawit sehingga tidak gampang roboh oleh angin atau hujan.
Apalagi cabe rawit buahnya lebat & batangnya yang tinggi, pemasangan ajir sangat diharapkan. Beban buah cabe dan batangnya yang berat menciptakan cabai rawit gampang sekali goyah.
Ajir dapat terbuat dari bambu dengan panjang 1-1,5 meter atau disesuaikan dengan tinggi tanaman cabai. Ajir ditancapkan di samping tanaman cabai rawit dengan posisi kemiringan 450 dan bersandar ditengah percabangan pertama, lalu diikat.
Lima. Monitor secara teratur cabe rawit & kendalikan jika adanya serangan OPT
Petani yang menanam cabe rawit sangat bersyukur karena cabe rawit termasuk galat satu cabai yg jarang diganggu oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Hampir tidak terdengar terdapat warta cabe rawit terjangkit penyakit keriting daun.
Tapi, yg namanya hama dan penyakit alias OPT permanen ada walaupun jumlah dan serangan terhadap cabai rawit tidak sepopular & seganas OPT yg menyerang cabai keriting.
Jika terdapat OPT bisa dikendalikan saja menggunakan cara mekanis seperti menggunakan tangan atau indera lainnya. Sangat aman dan ramah lingkungan kalau mengendalikan OPT dengan penggunaan pestisida organik.
Itulah beberapa hal krusial dalam merawat cabe rawit. Dengan perawatan yang baik & benar, maka pertumbuhan cabe rawit fertile, usia pertumbuhan mampu lebih lama , dan buahnya lebat.
PEREMAJAAN CABAI RAWIT YANG SUDAH TUA
Cara Peremajaan Cabai Rawit yag Sudah Tua -- Kini, kita ulas cabai rawit yang sudah tua untuk peremajaan. Biasanya, cabai rawit setelah 2-3 tahun sudah terbilang tua, produktivitasnya sudah menurun. Daun-daun mulai menguning, kecil, dan ada cabang-cabang dan ranting mulai mengering.
Jika syarat tadi pada atas tidak ditangani dengan cerdas, tinggal menunggu waktu layu dan mati. Selanjutnya, cabai rawit tua telah sanggup dicabut dan ditanam balik yang baru.
Tapi, produktivitas & usia tumbuh cabai rawit mampu menjadi aporisma apabila dipertahankan melalui peremajaan. Ketika tindakan meremajakan sukses, cabai rawit akan timbul daun & tunas baru. Dalam waktu tidak lama akan muncul kucup bunga & mulai berbuah pulang.
Bagaimana cara meremajakan cabai rawit yg telah tua? Berikut ini dapat disimak langkah-langkah yg perlu dilakukan jikalau hendak meremajakan cabe rawit.
1. Pangkas daun, cabang dan ranting yang nir produktif
Untuk meremajakan atau membuat cabe rawit balik produktif, pertama sekali lakukan pemangkasan daun-daun yg telah menguning atau telah tua.
Namun, tetap sisakan beberapa daun agar tanaman permanen sanggup melangsungkan metabolismenya.
Selanjutnya, pangkas juga cabang dan ranting yang sudah tidak produktif, layu, dan kering. Daun-daun, ranting dan cabang yang sudah dipangkas, dikumpulkan untuk dibuang jauh-jauh atau dikomposkan.
2. Berikan pupuk kandang dan pupuk kimia agar cabai rawit tua kembali tumbuh tunas-tunas baru.
Setelah pemangkasan, apalagi? Segera berikan pupuk agar cabe rawit tua kembali mendapatkan nutrisi yang relatif. Pupuk yang diaplikasikan wajib mengandung unsur hara makro & mikro supaya tanaman subur & produktif.
Pertama, berikan pupuk sangkar sebesar 1-dua Kg/tanaman . Pupuk kandang dibenamkan di sekeliling tumbuhan & ditutup kembali dengan tanah.
Kedua, beri pupuk NPK sebesar 5 gr per flora. Pupuk NPK ini bisa dibenamkan pada sekeliling flora & bisa jua dikocor.
Kalau pengocoran, larutkan sebesar 1 sdm NPK pada 1 liter air, kocorkan ke pangkal tanaman sebesar 500 ml/tanaman . Pemupukan dengan NPK permanen dilakukan sebulan sekali.
Tiga. Semprot cabai rawit yang diremajakan dengan pupuk daun
Agar tanaman cabai rawit yang diremajakan terpacu pertumbuhan & pembungaannya, semprot menggunakan pupuk daun 1-2 kali per 30 hari.
Semprot merata tanaman cabe rawit terutama permukaan bawah daun lantaran pada sana terdapat banyak verbal daun (stomata). Lakukan penyemprotan dalam pagi atau sore hari. Jangan dalam ketika terik surya lantaran sanggup mengakibatkan daun terbakar.
4. Siram cabe rawit secukupnya secara teratur
Baik sebelum pemangkasan juga sesudah pemangkasan, tanaman cabe rawit permanen disiram secukupnya. Lakukan penyiraman secukupnya & rutin selama masa peremajaan berlangsung.
Baca jua ini :
- Cara Mudah Stek Cabai Untuk Pembibitan Agar Cepat Panen
- 8 Cara Merawat Tanaman Hias agar Subur dan Elok Dipandang
Demikian pula selesainya pemupukan, segera siram/airi media tumbuh supaya pupuk cepat larut & dapat segera diserap oleh akar flora.
Itu beliau tip merawat cabe rawit & peremajaan cabe rawit yang telah tua. Dengan langkah-langkah yang sempurna dalam perawatan dan peremajaan, cabe rawit selalu produktif. Bahkan, karena peremajaan, kita tidak perlu menanam yang baru lantaran cabe rawit akan pulang tumbuh, berbuah lagi, & panen pun berulang kali.
Belum ada Komentar untuk "Tips Merawat Cabai Rawit dan Peremajaannya Agar Panennya Berulang kali"
Posting Komentar